News

Selain Indonesia, 5 Negara Ini Juga Sukses Terapkan Aturan Ganjil Genap

Lalu lintas di Beijing, China | www.flickr.com

Beberapa negara sukses mengatasi masalah polusi dengan aturan ganjil genap


Sistem ganjil genap tidak hanya diberlakukan untuk mengurai kemacetan tetapi juga dinilai efektif untuk mengurangi tingkat polusi. Ganjil genap pertama kali diberlakukan di Mexico City pada tahun 1989. Regulasi ini pun sudah diadopsi oleh beberapa ibu kota negara, seperti Beijing, Paris, Bogota, dan New Delhi.

1. Beijing, China

Beijing, China | www.npr.org

Beijing merupakan salah satu kota yang dinilai sukses mengurangi tingkat polusi udara dengan sistem ganjil genap. Tidak sama dengan Indonesia, Beijing hanya memberlakukan aturan ganjil genap saat tingkat polusi udara mencapai taraf terburuknya. Otoritas China pun menghentikan pemberlakuan aturan ini setelah tingkat polusi udara membaik.

Selama sistem ganjil genap diberlakukan, pemerintah Beijing menambah jam operasional sejumlah moda transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi mobilitas warga Beijing. Berkat aturan ganjil genap, Beijing berhasil keluar dari daftar kota berpolusi pada awal 2017 silam


2. Paris, Prancis

Paris, Prancis | www.thedrive.com

Sebagaimana Beijing, Paris juga mengadopsi aturan ganjil genap hanya saat polusi udara memburuk. Jenis kendaraan yang dianggap “bersih”, seperti bus, taksi, dan mobil kepolisian, masih dibebaskan melintas di jalanan Paris. Menurut BBC, warga yang melanggar aturan ganjil genap akan dikenakan denda hingga Rp 351 ribu atau mobilnya akan diderek.


3. New Delhi, India

New Delhi, India | www.hindustantimes.com

New Delhi pertama kali mengadopsi aturan ganjil genap pada tahun 2016. Awalnya, pemerintah India tidak puas dengan aturan ganjil genap karena dinilai tidak efektif menurunkan tingkat polusi. Menteri Kepala India, Arvind Kejriwal, juga mengatakan bahwa sistem ganjil genap tidak berpengaruh signifikan kepada polusi, tetapi berhasil mengurangi kemacetan.


4. Mexico City, Meksiko

Mexico City, Meksiko | www.flickr.com

Sebagai kota yang pertama kali menerapkan aturan ganjil genap, Mexico City langsung mencuri perhatian karena berhasil menurunkan tingkat polusi hingga 11 persen. Aturan yang dikenal dengan nama “Hoy no Circula” tersebut berhasil mengurangi sirkulasi kendaraan hingga 20 persen dari hari Senin sampai Jumat.

Pada awalnya, sistem ganjil genap di Mexico City hanya berlaku di hari kerja dan warga bisa bebas berkendara di akhir pekan. Sejak tahun 2008, aturan ganjil genap diubah dan mulai diterapkan pada akhir pekan. Mexico City pun mendapatkan hasil yang memuaskan dari aturan ini. Sayangnya, beberapa warga kini mulai memiliki dua mobil untuk mengakali aturan ini.


5. Bogota, Kolumbia

Bogota, Kolumbia | www.odi.org

Bogota mengadopsi sistem ganjil genap yang diformulasikan dari aturan di beberapa negara. Sistem ini hanya berlaku selama jam padat, dua hari dalam sepekan. Pemerintah Bogota pun mengganti kombinasi hari dan nomor pelat untuk menghindari kecurangan.

Tidak hanya itu, para pelanggar juga akan dikenai denda sebesar 15 persen dari upah minimum regional. Meski demikian, Bogota dinilai belum sukses menerapkan aturan ganjil genap karena masih banyak warga yang berkendara di luar jam yang ditentukan.

Itulah lima negara yang menerapkan sistem ganjil genap. Sistem ganjil genap di DKI Jakarta pun kabarnya akan diperluas guna mengatasi masalah polusi udara. Diharapkan sistem ini pun akan membantu polusi udara di Jakarta semakin membaik.
Jika ada kesalahan dalam kata-kata, maafkan mimin ^^


Link Alternatif :
♣ www.innidewa.org
♣ www.gelapbos.com
♣ www.gelapbos.net
♣ http://156.67.216.33/

Silahkan di Download aplikasi LiveChat kami di HP anda bosku :
IOS
bit.ly/ikingid ->inidewa

ANDROID
Link APK IniDewa : http://bit.ly/livechatinidewa

Contact :
♥ PIN BBM : D8975889
♥ LINE : inidewa
♥ Whats App : +85595658445
♥ WE-CHAT : ini_Dewa

No comments